Minggu, 08 Agustus 2010
menertibkan prostitusi, atau meng-kerudungi SDM (nya)
Romadlon tinggal sepelontaran kerikil lagi, yah jika di hitung-hitung masih beberapa jam lagi sih :-)
, tp gempita yg membarenginya sungguh luar biasa,. Makam-makam keluarga yg tadinya, setiap malam jumat hanya di pandangi 2 pasang mata, sekarang sesak dikerubungi sanak "kadang"nya,(mereka kira doa hanya di awal romadlan aja pa yak??) hehhe boarlah, itu masalah mereka.
dibelahan sekitar yg lain, "megengan" semacam kenduren, ah,,,hajatan lah gampangnya, juga tak kalah ramainya akhir bulan sya'ban ini. Ternyata, dan hampir benar, masyarakat terus mengkultuskan hari-hari tertentu yang dianggap mubarok ini, ah,,,itu kan pemahaman, dan beberapa membenarkan. kabar buruk dari adat ini, hajatan, terkesan mengada-adakan "berkat" (semacam makanan) ditengah melonjaknya harga bahan pokok hidup, aiiih,,,,knp harus seperti itu kalau niatnya shodaqoh,,,mbok ya seadanya saja.
Sedikit menengok ke belahan bumi sebelah kiri, kita bisa melihat bahwa efek kedatangan Romadlon sangatlah luar biasa. Tempat ajeb-ajeb sering kedatangan tamu bersorban,(untuk merazia maksutnya), pak polisi pun kebanjiran job menelusuri perkampungan mesum, pun hanya untuk mengejar PSK-PSK yang dalilnya mencari nafkah (jangan2 cari duit buat buka puasa yak???wkwkwkwk), walhasil, para PSK ini harus rela mengurangi shift kerjanya, demi menhormati bulan suci.
menilik kejadian-kejadian rutin diatas ada beberapa usulan yang sempat saya diskusikan dengan teman se-angkringan. masalah PSK dgn jam terbangnya, sebenarnya ada solusi yg agak menggelitik, "itupun kalo mau", kata teman di sebelah.
"jadi begini" sahut teman yg lain,"daripada pak polisi sibuk ngejar2 PSK di saat waktunya tadarusan, mbok ya lebih baik istiqomah 'ngruwati" bulan suci ini. yg kerja biarkan kerja, toh itu kan ma'isyah mereka sendiri, kalo pak polisi nangkap2 mereka, apa pak polsisinya mau ngasih sahur buat anak2 pekerja sosial yag tak berstatus sosial ini??"
"wooooo,,ngawur" ketus mas Ji,"sudah sepantasnya dan sekodratnya ya pak polisi bertindak seperti itu,,,"
"tapi kang, dr pada pak polisi ini nguber-nguber prostitusi, lebih baik mereka ngajuin proposal kerja sama dgn pabrik kerudung, biarkan pekerja2 sosial ini berbenah di bulan penuh rahmad ini" tambah lek man
melihat kekisruhan ide diantara angkringers-angkringers ini,kang Tarjo tersentil nyeletuk, "miyabi sudah mengawali pake kerudung lho....nih lihat"
dan angkringan hampir ambruk gara2 terkoyak ketawanya mas Ji, (to be continue)
Langganan:
Postingan (Atom)