gak terasa fajar mulai mendekat, mengikat mata yg sedari tadi terjaga, sulit ku temukan mata air di tengah padang pasir seperti ini, tayammum, dan assalamualaikum warohmatuloh,,,,usai juga subuhku
dibelakangku bersujud, cakrawala menjingga menanda surya yg terjejali oleh awan, tp itu di sana, masih di timur, dan tak lebih sebesar koin aku melihatnya. disini masih gelap, antara bayang2 dan cahaya nyata.
debu halus semakin membatasi pandangan, levanter gurun pun menerbangkan butiran2 debu ini mengitari kepalaku. mataku masih berusaha menutup dan membuka saat beberapa karavan mendekat. baju mereka hitam, tak ada selain itu yg ku lihat. kuda besar, sorban yg melingkar, dan sarung pedang karavan ini pun tak lain selain hitam, semuanya pekat, sepekat pandangan dan fikiranku yg trus mengeja mengapa karavan yg di pimpin seorang baya, berjenggot, dan tak kulihat senyum di rautnya ini terus mendekat.
angin dan debu yg mengitariku tiba2 terdiam, sejurus dgn menempelnya kaki pimpinan karavan ini di pasir gurun. pandanganku mulai terang, terliihat di tangan laki2 kekar itu sbuah bungkusan, ah,,tp aku tak yakin, mungkin itu sebuah jasad mayat, atau mungkin itu binatang buruan mereka yg sudah mulai membusuk dan akan di hantamkan ke mukaku????? aku terus bertanya sampai salah satu diantara mereka membangunkanku dr keterperanjatan yg sangat. tubuhku gemetar, gigiku saling bertabrakan, dan peluh dingin semakin membasahi baju usangku.
awan mulai membiru, sinar hangat mulai menyilaukan bungkusan yg di bawa oleh lelaki kekar itu. putih berkilau sekilas ku lihat bungkusan itu. sesaat nafasku tersedak, mataku tak bisa membahasakan apa yg terpampang, tubuhku makin menggigil saat tanganku sampai di permukaan bungkusan itu, ,,SUBHANALLAH ternyata ini manusia, tp aku ragu,,,,dalam sesaat karavan mulai menjauh meninggalkan bungkusan putih ini di pangkuanku. ternyata tubuh yg berkilau itu di balut sutera.
terik cahaya semakin memperjelas bayangan2 fatamorgana dibeberapa lontaran batu di depanku. ternyata kain pembungkus itu bertuliskan kaligrafi arab kuno, sedikit kacau aku membahasakannya, dan ssetelah berkali2 menafsir ternyata kaligrafi itu melafadz "hiya min fadli Robbik" sesaat angin berhembus pelan menerbangkan suara pelan tanpa jasad "dia diciptakan utkmu,,,,bukalah cadar itu....". ragu tapi terpaksa, ku coba menyentuh sutera penutup rautnya, BISMILLAH,,,,,,,,,,,,,,tan
angin mengencang dan mengaburkan lagi pandangan fana' ku, debu2 mulai bersinggah, pandangku gelap, dan aku pun tersungkur dgn memeluk jasad dinginmu....
sesaat,,,,,aku terjaga, jam menunjukkan pukul 05.15.....ya Allah,,trnyata aku mimpi,tak apalah,,,,,hari ini harus ngurus kartu ujian tengah semester,ngumpul laporan DIHT,,,cepet cuk,,,,
dalam pengharapan yg sangat, jogja 12 April 2010
aku penghitung masa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar