Selasa, 08 Juni 2010


tatap matamu bagai busur panah
yg engkau lepaskan ke jantung hatiku
meski kau simpan cintamu masih
dekap nafasmu wangi hiasi suasana
saat ku kecup manis bibirmu


cintaku tak harus miliki dirimu
meski perih mengiris di segala janji

aku berdansa di ujung gelisah
diiringi syahdu lembut lakumu
kau sebar benih anggun jiwamu
namun kau tiada menuai buah cintaku
yg ada hanya sekuntum rindu

malam-malamku bagai malam seribu bintang
yang terbentang di angkasa bila kau disini
‘tuk sekedar menemani, ’tuk melintasi wangi
yang s’lalu tersaji di satu sisi hati


Tidak ada komentar:

Posting Komentar